Saturday, August 21, 2021

Tetap Ditulis Baginya Pahala

Dari Abu Musa Al Asy'ari رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :  

"Bila hamba itu sakit atau bersafar, maka dituliskan untuknya semisal apa yang dia amalkan ketika dia mukim (tidak bersafar) dan sehat". HR Bukhari No. 2996


‏Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله : 

Bahwasanya manusia bila kebiasaannya beramal shaleh, kemudian dia sakit dan dia tidak lagi mampu atasnya, maka akan dituliskan pahala sempurna untuknya. Walhamdulillah atas nikmat-nikmatNya 

Maka apabila kamu, sebagai contoh : bahwasannya kebiasaanmu shalat berjama'ah, kemudian kamu sakit dan tidak mampu lagi shalat berjama'ah maka kamu sama seperti orang yang shalat berjama'ah dan tetap dituliskan pahalamu sebanyak dua puluh tujuh derajat.

Dan sekiranya kamu safar, sedang kebiasaanmu di waktu mukim di negrimu senang menghidupkan shalat sunnah , membaca al qur'an, bertasbih, bertahlil, dan bertakbir, akan tetapi ketika kamu safar, kamu tersibukkan dari hal-hal tersebut maka sungguh tetap dituliskan untukmu apa yang dahulunya kamu amalkan di negrimu di waktu mukim. Sebagai contoh : sekiranya kamu safar dan kamu shalat sendirian di daratan, sedangkan tidak ada seorangpun bersamamu maka sungguh akan ditulis untukmu pahala shalat berjama'ah secara sempurna, bila kebiasaanmu shalat berjamaah diwaktu mukim.

Dan demikian ini terdapat perhatian bagi orang yang berakal, agar selama dia berada pada kondisi sehat dan waktu luang, maka hendaknya dia terus bersemangat untuk beramal shaleh hingga apa bila dia sudah merasa lemah darinya, karena sakit atau kesibukan, maka tetap akan dituliskan pahala sempurna untuknya.

Maka ambillah masa sehatmu dan masa lapangmu, dan beramal shalehlah hingga apa bila engkau tersibukkan dengan sakit atau selainnya maka tetap dituliskan pahala sempurna untukmu. Walhamdulillah.

Oleh karena itu, berkata Ibnu Umar رضي الله عنهما :

 ‎خذْ من صحتكَ لمرضك، ومن حياتكَ لموتك. 

"Ambillah masa sehatmu karena akan datang masa sakitmu dan masa hidupmu karena akan datang masa matimu". Syarh Riyadh As Shalihin (2/189).

___________________________

Ustadz Abu Abdillah Fakhruddin - WAG As Sunnah Makassar


No comments: